Mengenal istilah Behel atau Kawat Gigi mungkin tidak asing lagi
ditelinga kita. Siapa yang sangka bahwa Kawat Gigi atau behel telah ada
dan terus berkembang sejak Sebelum Masehi. Dahulu penggunaan behel
berfungsi untuk menjaga gigi yang goyang, tetapi dengan terus
berkembangnya zaman dan pengetahuan, behel gigi sekarang digunakan untuk
merapikan susunan gigi.
Fenomena kawat gigi sebenarnya mulai banyak digunakan sejak tahun 2001, ketika telenovela Betty la Fea muncul. Sehingga banyak ejekan terhadap penggunaan kawat gigi. Namun, berbeda dengan zaman sekarang. Tak jarang kita lihat penggunaan kawat gigi yang terkadang hanya sebagai kesan gaul, gaya, dan keren.
Kawat gigi atau behel (dental braces) ini sendiri merupakan salah satu alat untuk meratakan gigi.
Sebelum Masehi
Pada awalnya, fungsi kawat gigi adalah untuk menjaga gigi yang goyang. Teknologi ini pun sudah dikenal sejak 3000-2000 tahun sebelum masehi.
Sekitar 400-300 SM, Hippocrates dan Aristoteles memikirkan cara-cara meluruskan gigi dan memperbaiki kondisi gigi.
Para arkeolog juga menemukan beberapa mumi, yang di dalam giginya diikat dengan menggunakan cincin besi/band-band metal yang berfungsi untuk menjaga gigi-gigi agar tetap di tempatnya.
Tidak hanya berupa kawat, untuk mengisi jarak antara gigi-gigi yang bergeser, ahli gigi di masa itu mengisinya dengan usus kucing. Sementara bangsa Romawi mengakali pergeseran gigi dengan kawat emas, untuk mencegah bergesernya gigi dari tempatnya karena kondisi gigi mereka sering tidak utuh.
Etruscans, prekursor dari Roma, memakamkan orang-orang dengan peralatan gigi untuk mencegah tanggalnya gigi selama di akhirat. Era ini kemungkinan besar sebelum dimulainya era kita. Sebuah makam Romawi di Mesir ditemukan dengan sejumlah gigi terikat dengan kawat emas didokumentasikan sebagai kawat ligatur, kawat elastis kecil yang digunakan untuk membubuhkan kawat lengkungan ke braket.
Di era yang sama, filsuf dan dokter Aurelius Cornelius Celcus pertama mencatat pengobatan gigi dengan tekanan jari. Sayangnya karena kurangnya bukti serta teknologi primitif, tidak banyak penelitian yang bisa dilakukan pada kawat gigi sampai sekitar abad ke 17.
Abad 18
Pada 1728, French Dentist Pierre Fauchard menerbitkan buku berjudul “The Surgeon Dentist” dengan seluruh bagian tentang cara-cara meluruskan gigi. Disebutkan bahwa Fauchard menggunakan sebuah alat yang disebut “Bandeau”, yaitu sepotong plat berbentuk tapal kuda dari logam mulia yang membantu memperluas lengkungan dan merapikan gigi-gigi yang keluar dari jalurnya.
French Dentist Ettienne Bourdet mengikuti Fauchard pada tahun 1757 dengan bukunya “The Dentist Art”, ia juga mengabdikan bagian-bagian untuk meluruskan gigi dan peralatannya. Bourdet sendiri merupakan dokter gigi Raja Perancis. Ia menyempurnakan “Bandeau”. Dan juga dokter gigi pertama yang direkomendasikan “extraction of premolars to alleviate crowding.” Ia juga orang pertama yang secara ilmiah membuktikan pertumbuhan rahang. Pasien sering diminta untuk memakan buah anggur, asam dalam anggur akan menghentikan besi yang akan berkarat dalam mulut.
Ahli bedah Skotlandia, John Hunter menulis “The Natural History of Human Teeth” pada tahun 1771, yang menggambarkan anatomi gigi. Buku keduanya, “A Practical Treatise on the Diseases of Teeth” menjelaskan patologi gigi.
Meskipun pelurusan gigi dan ekstrasi untuk meningkatkan kelurusan dari gigi yang tersisa sudah dipraktekkan sejak dahulu, ortodontik sebagai ilmu pengetahuan sendiri belum ada hingga pertengahan 1800-an.
Abad 19
Karena bandeau dirasa kurang efektif, ada 1819, Delabarre memperkenalkan penggunaan sarang/boks kawat, yang menjadi awal mulainya era kawat gigi modern. Sebuah sarang untuk kawat yang akan diletakkan satu persatu di gigi kita dan akan disambungkan oleh kawat.
Istilah orthodonsi sendiri diciptakan oleh Joachim Lafoulon pada tahun 1841. Gum elastics pertama kali digunakan oleh Maynard di tahun 1843, untuk menahan kawat jadi sarangnya. Di 1850, Tucker merupakan orang yang pertama kali memotong ruber bands dari rubber tubing.
Menurut para sejarawan, banyak orang yang pantas disebut “Bapak Ortodonti”. Sebagai contoh, Fauchard telah memperkenalkan orthodonsi di tengah masyarakat yang benar-benar tidak tahu menahu masalah ini, tetapi beberapa orang telah benar-benar menaruh maloclussion pada peta.
Dokter gigi, penulis, seniman, dan pemahat, Norman W. Kingsley pada tahun 1858 menulis artikel pertama tentang orthodonsi dan di tahun 1880, bukunya, “Treatise on Oral Deformities” dipublikasikan.
Dokter gigi bernama In Farrar menulis dua volume berjudul “A Treatise on the Irregularities of the Teeth and Their Corrections. Farrar sangat pintar dalam merancang peralatan behel, dan ia merupakan orang pertama yang merankan penggunaan sedikit kekuatan pada selang waktunya untuk menggeser gigi.
Dan di akhir 1800-an, Eugene Salomo Talbot adalah orang pertama yang menggunakan sinar-X untuk diagnosis ortodontik. Penemuan-penuman ini tentu masih jauh dengan kemajuan bidang orthodonsi di abad ke-20 nanti.
Abad 20
Di Amerika sekitar awal 1900-an, seorang dokter gigi, Edward H. Angle merancang system klasifikasi sederhana pertama untuk maloklusi (keadaan yang menyimpang dari oklusi normal), yang masih digunakan sampai sekarang. Sistem klasifikasinya adalah cara untuk dokter gigi menggambarkan seberapa bengkok gigi, ke arah mana gigi bengkok, dan bagaimana agar gigi rata.
Angle memberi kontribusi yang sangat penting terhadap desain peralatan ortodontik, dengan memasukkan banyak penyederhanaan. Ia mendirikan sekolah pertama dan perguruan tinggi orthodonsi, menyelenggarakan American Society of Orthodontia di tahun 1901 (yang kini menjadi AAO di tahun 1930-an), dan mendirikan jurnal ortodonti pertama pada tahun 1907.
Buku referensi buatannya yang sangat membanggakan, “Malocclusion of the Teeth” menembus tujuh edisi. Dalam membangunkan kembali semua kemajuan, bidang orthodontics dentofactial orthopedics akhirnya menjadi keahlian dalam bidang gigi yang dihormati. Edward H. Angle pun dinobatkan sebagai Bapak Ortodonti Modern (father of modern orthodontics).
Inovasi lain dalam orthodonsi di abad ke-20 adalah termasuk diterbitkannya buku teks pertama orthodonsi untuk anak-anak yang diterbitkan oleh JJ. Guilford pada tahun 1889, dan penggunaan karet elastis yang dipelopori oleh Case S. Calvin bersama H. A. Baker.
Pada awal 1900-an, orthodontis menggunakan emas, platinum, perak, baja, karet gusi, vulkanit (terkadang kayu, gading, seng, tembaga, kuningan) untuk membentuk loops, hooks, spurs, dan ligatures. 14-18 karat emas telah rutin digunakan untuk kawat, band, clasps, ligatures, dan spures, juga iridium-platinum bands dan kabel lengkung, dan gold platinized untuk brackets.
Emas digunakan karena ia lunak dan mudah dibentuk. Akan tetapi, emas mempunyai kekurangan, karena kelembutannya, emas diperlukan penyesuaian berkala dan itu mahal. Dan bisa dibayangkan pula, bands emas ini membungkus seluruh gigi satu persatu. “Metal mouth” memang benar-benar dari emas asli ataupun perak.
Pada tahun 1929, dewan khusus gigi pertama, American Board of Orthodontics lahir (menggantikan American Society of Orthodontia di tahun 1901). Selain itu, sintetis pertama (nilon)-bulu sikat gigi diciptakan pada tahun 1938. Saat ini, baja anti-karat tersedia secara luas, tetapi penggunaannya sebagai kawat gigi masih dianggap agak kontroversional. Selain itu, x-ray juga tidak secara rutin digunakan dalam perawatan ortodontik hingga tahun 1950-an.
Kawat gigi terus membungkus gigi hingga pertengahan tahun 1970-an ketika direct bonding (modern bonded bracket) ditemukan. Sebenarnya, bracket terikat telah ditemukan sebelumnya, namun formulasi untuk perkeatnya belum sempurna hingga hamper 1 dekade kemudian.
Pada awalnya, bonded bracket yang terbuat dari logam. Seperti metode baru, butuh beberapa saat untuk direct bond bracket untuk “catch on”. Sekitar saat ini, self-ligating bracket juga muncul. Self-ligating bracket tidak perlu tie wires atau elastic ligatures untuk menahan lengkungan kawat ke bracket, mereka ditahan oleh semacam “pintu” yang dibuat ke dalam masing-masing bracket. Awal 1935, ide ini mulai terbentuk.
Sekitar 1970-an, Earl Bergersen, DDS menciptakan peralatan pasif Ortho-Tain, yang membimbing pertumbuhan rahang dan membantu memeperbaiki masalah ortodontik dan maloklusi pada anak dan orang dewasa. Alat-alat Ortho-Tain ini terlihat seperti mouthgard plastic, dan dipakai di malam hari atau beberapa jam setiap hari. Dalam banyak kasus, banyak dampak positif yang telah dibuat dari peralatan ini.
Pada tahun 1975, dua ortodontis bekerja secara independen di Jepang dan Amerika Serikat mulai mengembangkan sistem mereka sendiri untuk menempatkan kawat gigi pada permukaan bagian dalam gigi (kawat gigi lingual). Kawat gigi ini menawarkan keuntungan besar dari hasil bonded brackets. Kawat gigi ini berada di dalam gigi, sehingga tidak terlihat (kadang disebut invisible braces).
Di Amerika, almarhum Dr Kurz Craven dari Beverly Hills, California mengembangkan Kurz/system Ormco lingual. Sementara di Jepang, Profesor Kinya Fujita, dari Universitas Gigi Kanagawa menemukan system bahasa sendiri, dan terus membuat kemajuan besar dalam metode lingual.
Dibutuhkan pelatihan khusus untuk proses metode kawat gigi lingual, dan ortodontis Amerika di tahun 1970-an dan 1980-an enggan menggunakannya, sehingga ortodontis di Negara lain terus membuat kemajuan. Kawat gigi lingual pun telah menjadi lebih popular karena teknologi yang maju. Salah satu contohnya adalah iBraces, sebuah perusahaan yang memiliki custom-fabricates brackers untuk gigi pasien dengan bantuan pencitraan komputer digital.
Kawat gigi lingual yang tidak terlihat tersebut masih popular hingga awal-awal 1980-an, ketika gaya tooth colored brackets yang terbuat dari Kristal safir tunggal dan keramik datang ke dunia mode. Kini, juga terdapat brackets yang terbuat dari kombinasi keramik dan metal, agar bracket lebih kuat dengan metal ditambah dengan tampilan “tooth braces” yang agak dikurangi pewarnaannya. Bahkan, sebuah perusahaan di Eropa telah menemukan bracket keramik yang self-ligating.
Kawat gigi dengan penggunaan keramik sebagai pengganti stainless steel ini-lah yang sering kita temukan saat ini. Ataupun kawat gigi metal yang popular di kalangan kita. Bahkan ada bahan silikon yang tembus pandang sehingga kawat gigi tidak terlihat. Warna-warni penahan kawat pun juga sudah memiliki pengganti, yaitu kunci yang letaknya di sarang-sarang kawat gigi kita.
Teknologi dalam bidang ilmu orthodonsi terus berkembang. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan computer digital imaging untuk perawatan yang lebih tepat. Contohnya, system SureSmile oleh OraMetrix mengambil model 3D rinci gigi pasien dan membantu para ahli ortodontik mengembangkan rencana perawatan yang tepat. Hal ini tentu mempersingkat waktu perawatan dan memberikan hasil yang akurat.
Di abad 20-an akhir, NASA menemukan suatu terobosan yang menggemparkan dalam bidang ortodontik, yaitu perpaduan kabel heat-activated nickel-titanium. Pada suhu kamar, kabel heat-activated nickel-titanium ini sangat fleksibel. Ketika mereka menghangkatkan suhu tubuh, kabel tersebut akan menjadi aktif dan menggerakkan gigi kea rah yang diinginkan. Karena peralatan teknologi yang canggih, kabelini mempertahankan gigi bergerak lebih lama dari kawat biasa dan boleh dengan kurangnya perawatan dari ahli ortodontik. Sekarang ini, banyak ortodontik yang mempekerjakan heat-activated nickel-titanium kabel ini dalam pengobatan mereka.
Invisialign
Namun perkembangan tak berhenti di situ saja. Kembali ke tahun 1945, ortodontis telah menyadari bahwa urutan peralatan plastik bisa menggeser gigi ke arah yang ditentukan. Invisible braces/invisalign ditemukan oleh Zia Chishti dan Kelsey Wirth, mahasiswa pascasarjana dalam program MBA Stanford University.
Wirth menggunakan kawat gigi biasa saat SMA, dan ia benar-benar membencinya. Chishti sudah selesai dengan pengobatan menggunakan kawat biasa dan sekarang menggunakan retainer plastik bening. Ia sadar, jika ia tidak menggunakan retainernya beberapa hari, giginya bergeser sedikir, tetapi retainer plastik ini memindahkan giginya kembali ke posisi yang diinginkan.
Pada tahun 1977, Chishti dan Wirth menerapkan 3-D grafis komputer imej untuk bidang orthodonsi dan menciptakan Align Technologies dan metode Invisalign. Dengan dorongan dana ventura Silicon Valley, Align pun mengambil alih industry orthodontis. Awalnya, para ahli gigi meremehkan penemuan ini karena Chishti maupun Wirth tidak punya keahlian atau pengalaman apapun dalam bidang pelatihan gigi.
Invisalign braces pertama kali dibuat untuk public di Mei, 2000 dan terbuktui popular di kalangan pasien. Setelah itu, beriringanlah banyak produk yang muncul, seperti buatan GAC, 3-M Unitek, Ormco, OrthoClear, dll.
Tentunya di masa mendatang perusahaan ortodontis akan berkembang ke arah yang lebih tepat. Dengan teknologi yang semakin canggih, kawat gigi akan berada dalam jangka waktu pendek, lebih kecil, lebih tidak terlihat, lebih nyaman, dan tentunya dengan hasil yang semakin bagus. Dan tentu membuat kita bisa tersenyum lebar.
Fenomena kawat gigi sebenarnya mulai banyak digunakan sejak tahun 2001, ketika telenovela Betty la Fea muncul. Sehingga banyak ejekan terhadap penggunaan kawat gigi. Namun, berbeda dengan zaman sekarang. Tak jarang kita lihat penggunaan kawat gigi yang terkadang hanya sebagai kesan gaul, gaya, dan keren.
Kawat gigi atau behel (dental braces) ini sendiri merupakan salah satu alat untuk meratakan gigi.
Sebelum Masehi
Pada awalnya, fungsi kawat gigi adalah untuk menjaga gigi yang goyang. Teknologi ini pun sudah dikenal sejak 3000-2000 tahun sebelum masehi.
Sekitar 400-300 SM, Hippocrates dan Aristoteles memikirkan cara-cara meluruskan gigi dan memperbaiki kondisi gigi.
Para arkeolog juga menemukan beberapa mumi, yang di dalam giginya diikat dengan menggunakan cincin besi/band-band metal yang berfungsi untuk menjaga gigi-gigi agar tetap di tempatnya.
Tidak hanya berupa kawat, untuk mengisi jarak antara gigi-gigi yang bergeser, ahli gigi di masa itu mengisinya dengan usus kucing. Sementara bangsa Romawi mengakali pergeseran gigi dengan kawat emas, untuk mencegah bergesernya gigi dari tempatnya karena kondisi gigi mereka sering tidak utuh.
Etruscans, prekursor dari Roma, memakamkan orang-orang dengan peralatan gigi untuk mencegah tanggalnya gigi selama di akhirat. Era ini kemungkinan besar sebelum dimulainya era kita. Sebuah makam Romawi di Mesir ditemukan dengan sejumlah gigi terikat dengan kawat emas didokumentasikan sebagai kawat ligatur, kawat elastis kecil yang digunakan untuk membubuhkan kawat lengkungan ke braket.
Di era yang sama, filsuf dan dokter Aurelius Cornelius Celcus pertama mencatat pengobatan gigi dengan tekanan jari. Sayangnya karena kurangnya bukti serta teknologi primitif, tidak banyak penelitian yang bisa dilakukan pada kawat gigi sampai sekitar abad ke 17.
Abad 18
Pada 1728, French Dentist Pierre Fauchard menerbitkan buku berjudul “The Surgeon Dentist” dengan seluruh bagian tentang cara-cara meluruskan gigi. Disebutkan bahwa Fauchard menggunakan sebuah alat yang disebut “Bandeau”, yaitu sepotong plat berbentuk tapal kuda dari logam mulia yang membantu memperluas lengkungan dan merapikan gigi-gigi yang keluar dari jalurnya.
French Dentist Ettienne Bourdet mengikuti Fauchard pada tahun 1757 dengan bukunya “The Dentist Art”, ia juga mengabdikan bagian-bagian untuk meluruskan gigi dan peralatannya. Bourdet sendiri merupakan dokter gigi Raja Perancis. Ia menyempurnakan “Bandeau”. Dan juga dokter gigi pertama yang direkomendasikan “extraction of premolars to alleviate crowding.” Ia juga orang pertama yang secara ilmiah membuktikan pertumbuhan rahang. Pasien sering diminta untuk memakan buah anggur, asam dalam anggur akan menghentikan besi yang akan berkarat dalam mulut.
Ahli bedah Skotlandia, John Hunter menulis “The Natural History of Human Teeth” pada tahun 1771, yang menggambarkan anatomi gigi. Buku keduanya, “A Practical Treatise on the Diseases of Teeth” menjelaskan patologi gigi.
Meskipun pelurusan gigi dan ekstrasi untuk meningkatkan kelurusan dari gigi yang tersisa sudah dipraktekkan sejak dahulu, ortodontik sebagai ilmu pengetahuan sendiri belum ada hingga pertengahan 1800-an.
Abad 19
Karena bandeau dirasa kurang efektif, ada 1819, Delabarre memperkenalkan penggunaan sarang/boks kawat, yang menjadi awal mulainya era kawat gigi modern. Sebuah sarang untuk kawat yang akan diletakkan satu persatu di gigi kita dan akan disambungkan oleh kawat.
Istilah orthodonsi sendiri diciptakan oleh Joachim Lafoulon pada tahun 1841. Gum elastics pertama kali digunakan oleh Maynard di tahun 1843, untuk menahan kawat jadi sarangnya. Di 1850, Tucker merupakan orang yang pertama kali memotong ruber bands dari rubber tubing.
Menurut para sejarawan, banyak orang yang pantas disebut “Bapak Ortodonti”. Sebagai contoh, Fauchard telah memperkenalkan orthodonsi di tengah masyarakat yang benar-benar tidak tahu menahu masalah ini, tetapi beberapa orang telah benar-benar menaruh maloclussion pada peta.
Dokter gigi, penulis, seniman, dan pemahat, Norman W. Kingsley pada tahun 1858 menulis artikel pertama tentang orthodonsi dan di tahun 1880, bukunya, “Treatise on Oral Deformities” dipublikasikan.
Dokter gigi bernama In Farrar menulis dua volume berjudul “A Treatise on the Irregularities of the Teeth and Their Corrections. Farrar sangat pintar dalam merancang peralatan behel, dan ia merupakan orang pertama yang merankan penggunaan sedikit kekuatan pada selang waktunya untuk menggeser gigi.
Dan di akhir 1800-an, Eugene Salomo Talbot adalah orang pertama yang menggunakan sinar-X untuk diagnosis ortodontik. Penemuan-penuman ini tentu masih jauh dengan kemajuan bidang orthodonsi di abad ke-20 nanti.
Abad 20
Di Amerika sekitar awal 1900-an, seorang dokter gigi, Edward H. Angle merancang system klasifikasi sederhana pertama untuk maloklusi (keadaan yang menyimpang dari oklusi normal), yang masih digunakan sampai sekarang. Sistem klasifikasinya adalah cara untuk dokter gigi menggambarkan seberapa bengkok gigi, ke arah mana gigi bengkok, dan bagaimana agar gigi rata.
Angle memberi kontribusi yang sangat penting terhadap desain peralatan ortodontik, dengan memasukkan banyak penyederhanaan. Ia mendirikan sekolah pertama dan perguruan tinggi orthodonsi, menyelenggarakan American Society of Orthodontia di tahun 1901 (yang kini menjadi AAO di tahun 1930-an), dan mendirikan jurnal ortodonti pertama pada tahun 1907.
Buku referensi buatannya yang sangat membanggakan, “Malocclusion of the Teeth” menembus tujuh edisi. Dalam membangunkan kembali semua kemajuan, bidang orthodontics dentofactial orthopedics akhirnya menjadi keahlian dalam bidang gigi yang dihormati. Edward H. Angle pun dinobatkan sebagai Bapak Ortodonti Modern (father of modern orthodontics).
Inovasi lain dalam orthodonsi di abad ke-20 adalah termasuk diterbitkannya buku teks pertama orthodonsi untuk anak-anak yang diterbitkan oleh JJ. Guilford pada tahun 1889, dan penggunaan karet elastis yang dipelopori oleh Case S. Calvin bersama H. A. Baker.
Pada awal 1900-an, orthodontis menggunakan emas, platinum, perak, baja, karet gusi, vulkanit (terkadang kayu, gading, seng, tembaga, kuningan) untuk membentuk loops, hooks, spurs, dan ligatures. 14-18 karat emas telah rutin digunakan untuk kawat, band, clasps, ligatures, dan spures, juga iridium-platinum bands dan kabel lengkung, dan gold platinized untuk brackets.
Emas digunakan karena ia lunak dan mudah dibentuk. Akan tetapi, emas mempunyai kekurangan, karena kelembutannya, emas diperlukan penyesuaian berkala dan itu mahal. Dan bisa dibayangkan pula, bands emas ini membungkus seluruh gigi satu persatu. “Metal mouth” memang benar-benar dari emas asli ataupun perak.
Pada tahun 1929, dewan khusus gigi pertama, American Board of Orthodontics lahir (menggantikan American Society of Orthodontia di tahun 1901). Selain itu, sintetis pertama (nilon)-bulu sikat gigi diciptakan pada tahun 1938. Saat ini, baja anti-karat tersedia secara luas, tetapi penggunaannya sebagai kawat gigi masih dianggap agak kontroversional. Selain itu, x-ray juga tidak secara rutin digunakan dalam perawatan ortodontik hingga tahun 1950-an.
Kawat gigi terus membungkus gigi hingga pertengahan tahun 1970-an ketika direct bonding (modern bonded bracket) ditemukan. Sebenarnya, bracket terikat telah ditemukan sebelumnya, namun formulasi untuk perkeatnya belum sempurna hingga hamper 1 dekade kemudian.
Pada awalnya, bonded bracket yang terbuat dari logam. Seperti metode baru, butuh beberapa saat untuk direct bond bracket untuk “catch on”. Sekitar saat ini, self-ligating bracket juga muncul. Self-ligating bracket tidak perlu tie wires atau elastic ligatures untuk menahan lengkungan kawat ke bracket, mereka ditahan oleh semacam “pintu” yang dibuat ke dalam masing-masing bracket. Awal 1935, ide ini mulai terbentuk.
Sekitar 1970-an, Earl Bergersen, DDS menciptakan peralatan pasif Ortho-Tain, yang membimbing pertumbuhan rahang dan membantu memeperbaiki masalah ortodontik dan maloklusi pada anak dan orang dewasa. Alat-alat Ortho-Tain ini terlihat seperti mouthgard plastic, dan dipakai di malam hari atau beberapa jam setiap hari. Dalam banyak kasus, banyak dampak positif yang telah dibuat dari peralatan ini.
Pada tahun 1975, dua ortodontis bekerja secara independen di Jepang dan Amerika Serikat mulai mengembangkan sistem mereka sendiri untuk menempatkan kawat gigi pada permukaan bagian dalam gigi (kawat gigi lingual). Kawat gigi ini menawarkan keuntungan besar dari hasil bonded brackets. Kawat gigi ini berada di dalam gigi, sehingga tidak terlihat (kadang disebut invisible braces).
Di Amerika, almarhum Dr Kurz Craven dari Beverly Hills, California mengembangkan Kurz/system Ormco lingual. Sementara di Jepang, Profesor Kinya Fujita, dari Universitas Gigi Kanagawa menemukan system bahasa sendiri, dan terus membuat kemajuan besar dalam metode lingual.
Dibutuhkan pelatihan khusus untuk proses metode kawat gigi lingual, dan ortodontis Amerika di tahun 1970-an dan 1980-an enggan menggunakannya, sehingga ortodontis di Negara lain terus membuat kemajuan. Kawat gigi lingual pun telah menjadi lebih popular karena teknologi yang maju. Salah satu contohnya adalah iBraces, sebuah perusahaan yang memiliki custom-fabricates brackers untuk gigi pasien dengan bantuan pencitraan komputer digital.
Kawat gigi lingual yang tidak terlihat tersebut masih popular hingga awal-awal 1980-an, ketika gaya tooth colored brackets yang terbuat dari Kristal safir tunggal dan keramik datang ke dunia mode. Kini, juga terdapat brackets yang terbuat dari kombinasi keramik dan metal, agar bracket lebih kuat dengan metal ditambah dengan tampilan “tooth braces” yang agak dikurangi pewarnaannya. Bahkan, sebuah perusahaan di Eropa telah menemukan bracket keramik yang self-ligating.
Kawat gigi dengan penggunaan keramik sebagai pengganti stainless steel ini-lah yang sering kita temukan saat ini. Ataupun kawat gigi metal yang popular di kalangan kita. Bahkan ada bahan silikon yang tembus pandang sehingga kawat gigi tidak terlihat. Warna-warni penahan kawat pun juga sudah memiliki pengganti, yaitu kunci yang letaknya di sarang-sarang kawat gigi kita.
Teknologi dalam bidang ilmu orthodonsi terus berkembang. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan computer digital imaging untuk perawatan yang lebih tepat. Contohnya, system SureSmile oleh OraMetrix mengambil model 3D rinci gigi pasien dan membantu para ahli ortodontik mengembangkan rencana perawatan yang tepat. Hal ini tentu mempersingkat waktu perawatan dan memberikan hasil yang akurat.
Di abad 20-an akhir, NASA menemukan suatu terobosan yang menggemparkan dalam bidang ortodontik, yaitu perpaduan kabel heat-activated nickel-titanium. Pada suhu kamar, kabel heat-activated nickel-titanium ini sangat fleksibel. Ketika mereka menghangkatkan suhu tubuh, kabel tersebut akan menjadi aktif dan menggerakkan gigi kea rah yang diinginkan. Karena peralatan teknologi yang canggih, kabelini mempertahankan gigi bergerak lebih lama dari kawat biasa dan boleh dengan kurangnya perawatan dari ahli ortodontik. Sekarang ini, banyak ortodontik yang mempekerjakan heat-activated nickel-titanium kabel ini dalam pengobatan mereka.
Invisialign
Namun perkembangan tak berhenti di situ saja. Kembali ke tahun 1945, ortodontis telah menyadari bahwa urutan peralatan plastik bisa menggeser gigi ke arah yang ditentukan. Invisible braces/invisalign ditemukan oleh Zia Chishti dan Kelsey Wirth, mahasiswa pascasarjana dalam program MBA Stanford University.
Wirth menggunakan kawat gigi biasa saat SMA, dan ia benar-benar membencinya. Chishti sudah selesai dengan pengobatan menggunakan kawat biasa dan sekarang menggunakan retainer plastik bening. Ia sadar, jika ia tidak menggunakan retainernya beberapa hari, giginya bergeser sedikir, tetapi retainer plastik ini memindahkan giginya kembali ke posisi yang diinginkan.
Pada tahun 1977, Chishti dan Wirth menerapkan 3-D grafis komputer imej untuk bidang orthodonsi dan menciptakan Align Technologies dan metode Invisalign. Dengan dorongan dana ventura Silicon Valley, Align pun mengambil alih industry orthodontis. Awalnya, para ahli gigi meremehkan penemuan ini karena Chishti maupun Wirth tidak punya keahlian atau pengalaman apapun dalam bidang pelatihan gigi.
Invisalign braces pertama kali dibuat untuk public di Mei, 2000 dan terbuktui popular di kalangan pasien. Setelah itu, beriringanlah banyak produk yang muncul, seperti buatan GAC, 3-M Unitek, Ormco, OrthoClear, dll.
Tentunya di masa mendatang perusahaan ortodontis akan berkembang ke arah yang lebih tepat. Dengan teknologi yang semakin canggih, kawat gigi akan berada dalam jangka waktu pendek, lebih kecil, lebih tidak terlihat, lebih nyaman, dan tentunya dengan hasil yang semakin bagus. Dan tentu membuat kita bisa tersenyum lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar